Cara Meruqyah Yang Betul

Tata cara ruqyah yang benar adalah sebagai berikut:

1. Keyakinan bahawa kesembuhan hanya datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, bukan dari selainNya.
2. Ruqyah wajib dengan Al Quran, hadis atau dengan nama dan sifat Allah, dengan bahasa Arab atau bahasa yang dapat difahami.
3. Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah saat membaca dan berdoa.
4. Membaca surah Al Fatihah dan meniup anggota tubuh yang sakit. Demikian juga dengan membaca surah Al Falaq, An Naas, Al Ikhlash, Al Kafirun.
5. Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Quran dan doa yang sedang dibaca.
6. Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang
berupa ayat-ayat Al Quran atau doa-doa dari Nabi SAW. Supaya penderita belajar dan merasa tenang bahawa ruqyah yangdibacakan sesuai dengan syariat.
7. Meniup pada tubuh orang yang sakit di tengah-tengah pembacaan ruqyah. Masalah ini, menurut Syaikh Al Utsaimin mengandung kelonggaran. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air ludah. ‘Aisyah -ra - pernah ditanya tentang tiupan Nabi SAW dalam meruqyah. Ia menjawab:”Sepertitiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar)”.
Atau tiupan tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam hadits
‘Alaqah bin Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila, ia mengatakan:”Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan petang. Setiapkali aku menyelesaikan bacaanku, aku kumpulkan lepas dari sebuah ikatan”.
8.Mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan. Ini berdasarkan hadits ‘Aisyah -ra- ia berkata:”Rasulullah tatkala dihadapkan pada seseorang yang mengeluh kesakitan, Baginda mengusapnya dengan tangan kanan….”
9. Bagi orang yang meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di bahagian yang dikeluhkan sambil membaca { بسم الله } tiga kali, kemudian membaca:
أَعُوْذ باللهِ وَقُدْرَتِھِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari setiap keburukan yang aku jumpai dan aku takuti”.

Dalam riwayat lain disebutkan “dalam setiap usapan” Doa itu diulangi sebanyak tujuh kali.
Atau membaca :
بِسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِھِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ مِنْ وَجَعِيْ ھَذَا

“Dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaanNya dari setiap keburukan yang aku jumpai dari rasa sakitku ini”.